Thursday, November 6, 2014

Hidup Selalu Menebar Kebaikan



Di muka bumi ini, ada hamba pilihan yang suka menebar energi positip di setiap jengkal hidupnya. Ia hidup 3.600 tahun silam. Yaitu kekasih Allah yang bernama Nabi Ibrahim, Hajar dan Ismail. Orang mukmin pasti ingat nama dan jasanya. Orang yang menunaikan ibadah haji mengenang peristiwa itu dan merasakan getaran jiwa yang sangat kuat.
Selama di masjidil Haram hati para jamaah pasti muncul rasa haru, bangga,  syukur, dan  merasa terhormat. Umat Islam tengah mendapat undangan dari Allah, Pencipta alam raya datang ke Baitullah untuk melaksanakan perintah-Nya.
Bagi semua tamu Allah, diam-diam muncul pengakuan mendalam bahwa dirinya tidak luput dari alpa, khilaf, dan dosa.  Masjidil Haram menjadi “saksi” atas pengakuan polos dan jujur dari para hamba. Masjidil ini merupakan tempat suci sehinggasebenarnya “tidak layak” orang yang jiwanya kotor masuk ke dalamnya.  Tetapi karena  mendapat “undangan” dari Sang Kekasih, orang yang bergelimang dosa pun berkesempatan duduk bersimpuh di masjid nan suci itu.
Tak heran, kalau Mike Tyson, petinju yang dikenal sangat kuat dan tangguh yang sering meng-KO lawannya, ketika menunaikan ibadah umroh, Juli 2010, tidak kuasa menahan air mata. Dia menangis sejadi-jadinya di pelataran Ka’bah. Tyson menangis bukan karena  pukulan lawan, dia menangis karena merasakan ada getaran jiwa yang sangat kuat. Dengan bahasa lugas dia mengatakan, “Saya baru pertama kali ini merasakan berada di dalam suasana sorga,” ujarnya mantap.
Bagi Tyson ada getaran jiwa sangat kuat dan khusus. Perasaan seperti itu juga dirasakan oleh siapa saja yang memasuki Masjidil Haram. Bukankah di Mekkah dia terkagum-kagum melihat bukti sejarah Nabi Ibrahim yang hebat mempertahankan aqidah. Bukti kesungguhan Nabi Ibrahim itu tersimpan rapi sampai sekarang. Setiap jiwa pasti bergetar menyaksikannya.
Mekkah, berasal dari kata Bakkah, artinya air mata. Setiap orang  yang masuk  Masjidil Haram yang berada di Kota Mekah, saat melihat Ka’bah yang di sekitarnya dipenuhi orang thawaf, sontak air matanya tidak terbendung: “tumpah”. 
Dalam peta, Kota Mekkah terletak di bagian Barat Kerajaan Saudi Arabia, di tanah Hijaz. Menariknya daerah ini  dikelilingi gunung batu. Pada siang hari udara sangat panas, menyengat, antara 40-50 derajat Celcius. Jamaah haji dianjurkan banyak minum air putih (zam-zam) agar tubuh tidak kekurangan cairan. Meski alamnya tandus namun semua buah-buahan di dunia ada di sana, melimpah ruah.
Mengapa Mekkah yang tandus namun begitu kaya raya? Karena warganya beriman dan bertaqwa. Allah memenuhi janji-Nya,“Dan andaikan penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa kepada Allah, Allah mendatangkan barokah dari langit dan dari bumi.” (AL-A’rof: 96).  Itulah logika yang berlaku dalam agama.(*)

No comments:

Post a Comment