Di muka
bumi ini, ada hamba pilihan yang suka menebar energi positip di setiap jengkal
hidupnya. Ia hidup 3.600 tahun silam. Yaitu kekasih Allah yang bernama Nabi Ibrahim,
Hajar dan Ismail. Orang mukmin pasti ingat nama dan jasanya. Orang yang
menunaikan ibadah haji mengenang peristiwa itu dan merasakan getaran jiwa yang
sangat kuat.
Selama di
masjidil Haram hati
para jamaah pasti muncul rasa haru, bangga,
syukur, dan merasa terhormat. Umat
Islam tengah mendapat
undangan dari Allah, Pencipta alam raya datang ke Baitullah untuk melaksanakan
perintah-Nya.
Bagi semua tamu Allah, diam-diam
muncul pengakuan mendalam bahwa dirinya tidak luput dari alpa, khilaf, dan
dosa. Masjidil Haram menjadi “saksi”
atas pengakuan polos dan jujur dari para hamba. Masjidil ini merupakan tempat suci sehinggasebenarnya “tidak layak” orang yang
jiwanya kotor masuk ke dalamnya. Tetapi
karena mendapat “undangan” dari Sang
Kekasih, orang yang bergelimang dosa pun berkesempatan duduk bersimpuh di
masjid nan suci itu.
Tak heran, kalau Mike Tyson,
petinju yang dikenal sangat kuat dan tangguh yang sering meng-KO lawannya,
ketika menunaikan ibadah umroh, Juli 2010, tidak kuasa menahan air mata. Dia
menangis sejadi-jadinya di pelataran Ka’bah. Tyson menangis bukan karena pukulan
lawan, dia menangis karena merasakan ada getaran jiwa yang sangat kuat. Dengan
bahasa lugas dia mengatakan,
“Saya baru pertama kali ini merasakan berada di dalam suasana
sorga,” ujarnya mantap.
Bagi Tyson ada getaran
jiwa sangat kuat dan khusus. Perasaan seperti itu juga dirasakan oleh siapa
saja yang memasuki Masjidil Haram. Bukankah di Mekkah dia terkagum-kagum melihat bukti
sejarah Nabi Ibrahim yang hebat mempertahankan aqidah. Bukti kesungguhan Nabi
Ibrahim itu tersimpan rapi sampai sekarang. Setiap jiwa pasti bergetar
menyaksikannya.
Mekkah, berasal dari kata Bakkah,
artinya air mata. Setiap orang yang
masuk Masjidil Haram yang berada di Kota
Mekah, saat melihat Ka’bah yang di sekitarnya dipenuhi orang thawaf, sontak air matanya tidak
terbendung:
“tumpah”.
Dalam peta, Kota Mekkah terletak di bagian
Barat Kerajaan Saudi Arabia, di tanah Hijaz. Menariknya daerah ini dikelilingi gunung batu. Pada siang hari
udara sangat panas, menyengat, antara 40-50 derajat Celcius. Jamaah haji
dianjurkan banyak minum air putih (zam-zam) agar tubuh tidak kekurangan cairan. Meski alamnya tandus
namun semua buah-buahan di dunia ada di sana, melimpah ruah.
Mengapa Mekkah yang tandus namun begitu kaya raya? Karena
warganya beriman dan bertaqwa. Allah
memenuhi janji-Nya,“Dan andaikan penduduk
suatu negeri beriman dan bertaqwa kepada Allah, Allah mendatangkan barokah dari
langit dan dari bumi.”
(AL-A’rof: 96). Itulah logika yang
berlaku dalam agama.(*)
No comments:
Post a Comment