Thursday, November 6, 2014

Memimpin Diri Sendiri



“Tidaklah seseorang dikatakan mampu memimpin orang lain sebelum mampu memimpin diri sendiri.”
Pernah memperhatikan jari-jari tangan ketika menunjuk sesuatu? Di sana ada pesan tersembunyi. Saat menunjuk sesuatu, satu jari (telunjuk) menuju pada obyek, tiga jari lainnya menghadap pada si penunjuk.
Artinya, menunjuk orang lain sama dengan menunjuk diri sendiri. Sebaiknya sebelum menunjuk, mengoreksi, dan mengritik orang lain, tunjuk, koreksi dan kritik dulu diri sendiri. Pimpin diri sendiri sebelum memimpin orang lain.
Memimpin diri sendiri itu jauh lebih sulit. Inilah pesan Nabi sepulang dari Perang Badar -- perang besar—tapi dianggap kecil oleh Nabi Saw. Belau bersabda,  “Kita baru pulang dari perang kecil menuju perang besar.” Ada sahabat yang bertanya, “Perang besar apa ya Rasulullah? “Perang melawan hawa nafsu.”
Memerangi diri sendiri jauh lebih berat ketimbang memerangi orang lain. Memimpin diri sendiri diperlukan motivasi kuat, kesadaran tinggi, dan kemauan keras. Tanpa syarat itu mustahil seseorang dapat mengendalikan dirinya.
Dalam hidup sehari-hari, kita sering memakai “topeng”. Kalau di depan orang lain baik, tetapi di rumah muncul watak aslinya. Orang seperti ini tidak selaras antara kata dengan perbuatan, penampilan dengan wataknya sehingga tidak layak menjadi pemimpin. (*)



No comments:

Post a Comment