Manusia harus mengenal Allah. Jika tidak, mereka hanya akan mengenal
“kulitnya”. Agus Mustofa menjelaskan ada empat cara mengenal Allah. Pertama, lewat “pintu” doktrin. Orang tuanya
beragama Islam, otomatis anaknya juga beragama Islam.
Cara ini boleh dan sah-sah saja. Tetapi “doktrin” biasanya hanya mampu
mengantar pada perkenalan semu, belum sepenuh jiwa karena belum bisa mengenal
yang sesungguhnya. Padahal, ber-Tuhan itu harus mengenal secara mendalam.
Kedua, mengenal Tuhan melalui akal. Biasanya, dengan cara memikirkan
alam semesta sehingga akhirnya sampai kepada Allah. Laplace,
sarjana Inggris mengatakan, bahwa semakin tinggi ilmu seseorang akan sampai
pada satu “titik” yaitu Tuhan. Maurice Buchaile, sarjana Prancis masuk Islam
gara-gara melihat di laut Merah ada
batas antara air asin dengan air tawar.
Dia pernah membaca pernyataan Al-Quran seperti itu. Dia berpikir,
Muhammad yang merupakan Nabi dari padang
pasir yang tidak pernah datang ke laut Merah, mustahil mengetahui batas air
asin dan air tawar itu. Kalau begitu, informasi dalam Al-Quran bukan karangan
Muhammad, tetapi benar-benar wahyu. Dia pun meyakini kebenaran Al-Quran.
Banyak contoh lain tentang orang yang menggunakan akalnya yang akhirnya
sampai pada Tuhan. Di Amerika pasca peledakan WTC, banyak orang di negeri
tersebut membeli dan mempelajari Al-Quran. Setelah membacanya, mereka menemukan
jalan yang benar. Dalam tempo 4 bulan dari peristiwa itu, ada 20 ribu warga bule
masuk Islam. Inilah mengenal Allah melalui “pintu” akal.
Ketiga, mengenal Allah dengan perasaan. Ini biasanya dilakukan oleh
orang-orang yang memiliki jiwa seni. Dengan melihat keindahan alam, mereka
yakin bahwa keindahan itu ada yang menciptakan. Dan yang menciptakan Maha
Indah. Dialah Allah yang Maha Kuasa.
Keempat, mengenal Allah dengan cara kesadaran tauhid., yaitu pengakuan bahwa di alam semesta ini hanya ada
Tuhan yang Maha Tunggal. Allah sendiri menegaskan, “Andaikan di alam semesta
ini ada dua Tuhan selain Allah, hancurlah alam semesta ini.” Dengan demikian,
tidak mungkin ada Tuhan selain Allah. Inilah cara yang dilakukan orang dalam
mengenal Allah.
