Thursday, October 23, 2014

Tangan di Atas Lebih Baik



Nabi Muhammad mengingatkan, “Kelak di akhir zaman, akan banyak orang meminta-minta.” Padahal, Nabi Muhammad bersabda, ”Al-yadu ulya khoirun minal yadi sulfa.”  Artinya, “Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.”
Yang dimasud “tangan di atas” adalah memberi. Sedang yang dimaksud “tangan di bawah” adalah meminta-minta. Menurut hadits ini, Orang memberi itu lebih mulia, lebih utama, dan lebih baik daripada orang yang meminta-minta.
Tetapi kenyataannya, banyak orang datang ke rumah warga dengan membawa map untuk meminta-minta. Kalau meminta karena benar-benar tidak mampu, hal itu perlu mendapat perhatian. Tetapi meminta yang atas dasar karena malas bekerja, maka hal itu perlu dipertimbangkan.
Memang, orang memberi sesuatu dalam pandangan agama sangat mulia. Tetapi kalau sekiranya tidak mendidik, maka hal itu juga tidak selayaknya dilakukan. Misalnya dengan memberi  malah menjadikan seseorang manja dan enggan bekerja. Hal seperti itu tidak perlu diteruskan.
Bagi yang tergerak hatinya mudah memberi sesuatu kepada orang lain, Al-Quran melukiskan keutamaannya. Secara tegas dikatakan, di antara keutamaan orang menginfaqkan harta (memberikan harta), disebutkan Allah dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 276 seperti menanam biji, akan tumbuh tujuh ranting, dan setiap ranting berbuah 100. Maka, infaq yang dilakukan seseorang bisa mendatangkan keutamaan 700 kali.
Jika hal ini dipahami dan disadari, maka umat Islam tidak akan menunggu ada orang datang meminta-minta. Mereka akan memberi sebelum diminta. Semangat ini harus kita miliki bersama. Tidak ada ceritanya orang yang suka memberi menjadi miskin. Justru sebaliknya, orang yang suka memberi hatinya akan kaya. Dan orang yang tidak suka memberi selalu merasa kurang.
Jika sekarang banyak orang yang meminta-minta dari rumah ke rumah, berarti belum menyadari keutamaan “memberi” seperti yang dilukiskan Rasulullah SAW. Andaikan umat Islam suka memberi, maka pembangunan masjid, pesantren, dll. dengan mudah dapat dilaksanakan.
Saya berharap, hadits Nabi ini dapat menggugah kesadaran umat Islam sehingga tumbuh semangat memberi, bukan sebaliknya semangat meminta-minta. (*)

No comments:

Post a Comment